Recap Final Liga UEFA: Tottenham vs Manchester United
Recap Final Liga UEFA: Tottenham vs Manchester United
Blog Article
Pertandingan final Liga UEFA musim ini mempertemukan dua tim raksasa Inggris, Tottenham Hotspur dan Manchester United. Laga yang digelar di San Mames, Bilbao ini berlangsung dengan intensitas tinggi sejak menit pertama. Kedua tim sama-sama mengincar trofi Eropa untuk menutup musim yang penuh tantangan.
Tottenham tampil lebih percaya diri sejak awal laga. Di bawah asuhan Ange Postecoglou, Spurs menampilkan permainan menyerang yang dinamis. Brennan check here Johnson menjadi pahlawan kemenangan lewat gol semata wayangnya di akhir babak pertama.
Gol itu tercipta dari umpan silang Pape Matar Sarr yang gagal diantisipasi Luke Shaw. Bola memantul ke arah Johnson yang kemudian memanfaatkan kelengahan lini belakang MU. Andre Onana yang menjaga gawang Setan Merah tak mampu menepis bola yang berbelok arah.
Manchester United mencoba merespons di babak kedua. Bruno Fernandes dan Marcus Rashford beberapa kali mengancam gawang Tottenham. Namun ketangguhan lini belakang Spurs yang dipimpin Cristian Romero membuat semua peluang MU bisa diredam.
Tottenham hampir menambah keunggulan lewat Son Heung-min di menit ke-67, namun tembakannya masih membentur mistar. Laga berlanjut dalam tempo tinggi hingga menit akhir. Masuknya Scott McTominay dan Alejandro Garnacho juga belum cukup mengubah keadaan.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 1-0 tetap bertahan untuk kemenangan Tottenham. Trofi ini menjadi yang pertama bagi Spurs dalam 17 tahun terakhir. Terakhir kali mereka mengangkat piala adalah pada 2008 saat menjuarai Piala Liga.
Bagi Manchester United, kekalahan ini memperpanjang catatan buruk mereka musim ini. Dalam empat pertemuan melawan Tottenham sepanjang musim ini, mereka tak sekalipun meraih kemenangan. Dua kali kalah di liga, satu kali imbang, dan akhirnya kalah di final Eropa.
Ini juga menandai musim terburuk MU dalam 51 tahun terakhir. Meski sempat menunjukkan perlawanan di Eropa, performa mereka di liga sangat mengecewakan. Ruben Amorim yang mengambil alih sebagai pelatih sejak November pun mendapat tekanan berat.
Amorim sendiri mengatakan siap mundur tanpa kompensasi jika pihak klub dan fans menginginkannya. Ia tetap yakin dengan proyek jangka panjangnya, namun mengakui kekalahan ini sangat menyakitkan.
Di sisi lain, kemenangan ini menjadi bukti keberhasilan proyek Postecoglou bersama Tottenham. Ia berhasil membawa identitas permainan baru dan memberikan gelar prestisius bagi klub London tersebut.
Fans Spurs merayakan kemenangan ini dengan penuh suka cita. Di media sosial, pujian mengalir untuk Johnson, Sarr, dan pelatih mereka. Final ini pun dikenang sebagai salah satu malam bersejarah bagi Tottenham.
Dengan hasil ini, Tottenham dipastikan tampil di Liga Champions musim depan. Sedangkan MU harus mengevaluasi besar-besaran skuatnya jelang musim depan. Isu perombakan tim pun mulai mencuat setelah kekalahan ini.
Dalam dunia sepak bola, momen seperti ini bisa menjadi titik balik atau awal dari kehancuran. Tinggal bagaimana masing-masing klub menyikapinya.
Untuk sementara, sorotan patut diberikan kepada Spurs yang berhasil mematahkan dominasi klub-klub lain dan menciptakan sejarah baru.
Report this page